HASIL SIDANG ISBAT 1 SYAWAL BARU DIKETAHUI JAM 19.00 WIB

Keputusan sidang isbat Idul Fitri 2021 atau penentuan 1 Syawal 1442 Hijriah rencananya akan diumumkan pada hari ini, Selasa (11/5/2021). Sesuai jam sidang isbat oleh Kementerian Agama (Kemenag), yakni 17.00 WIB untuk Seminar Posisi Hilal, 18.00 WIB untuk sidang isbat diawali shalat magrib, dan 19.15 WIB untuk Telekonferensi pers penetapan 1 Syawal 1442 H Sidang ini akan dihadiri oleh Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komisi VIII DPR RI dan beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam. Publik dapat menyaksikan proses berjalannya sidang isbat melalui berbagai kanal siaran dan media sosial. Jam berapa sidang isbat dilaksanakan? Dari Instagram Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, rangkaian sidang isbat akan diawali dengan penyelenggaraan Seminar Posisi Hilal. Seminar ini bisa diikuti secara virtual oleh masyarakat umum. Caranya dengan mendaftar terlebih dahulu di tautan https://bit.ly/hilalsyawal1442. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sidang isbat tertutup. Terakhir, ditutup dengan pengumuman penentuan hasil sidang isbat. Adapun jam sidang isbat penetapan 1 Syawal 1442 H hari ini, yaitu: 17.00 WIB - Seminar Posisi Hilal 18.00 WIB - Sidang isbat, diawali shalat magrib 19.15 WIB - Telekonferensi pers penetapan 1 Syawal 1442 H Hasil sidang isbat penentuan 1 Syawal sendiri akan diketahui setelah telekonferensi pers penetapan 1 Syawal 1442 H pada pukul 19.15 WIB. Adapun Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sendiri telah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Keputusan ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah. Penentuan Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 H, Selasa, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan bahwa metod pengamatan hilal dilakukan saat matahari terbenam. "Pengamatan hilal dilakukan pada saat matahari terbenam, jadi tidak mungkin dilakukan di sore hari," katanya, Selasa (11/5/2021). Terdapat dua metode untuk menentukan bulan dalam kalender Hijriah, yaitu Metode rukyatul hilal atau pengamatan. Metode hisab atau perhitungan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama menggunakan metode yang pertama untuk menentukan jatuhnya bulan baru dalam Hijriah. Rukyatul hilal dapat diartikan sebagai aktivitas pengamatan visibilitas hilal atau bulan sabit yang pelaksanaannya baru dapat dilakukan setelah Matahari terbenam, menjelang awal bulan pada Kalender Hijriah. Jika hilal belum terlihat, atau keberadaannya belum memenuhi derajat ketinggian tertentu, maka bulan baru dipastikan belum akan datang pada keesokan harinya, kemungkinan besar terjadi dua hari berikutnya. Sebaliknya, jika hilal sudah terlihat dan disepakati oleh para ahli letaknya sudah memenuhi kriteria sebagai bulan baru, maka bulan baru dipastikan akan jatuh di keesokan harinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ATURAN SEKOLAH TATAP MUKA JULI 2021

Saksi Korupsi Bansos, KPK Konfirmasi Honor Cita Citata

KEMENKES KLARIFIKASI TENTANG PENEMUAN KASUS MUTASI VARIAN BARU