PESERTA KLB SIBOLANGIT TERIMA UANG RP. 100 JUTA
Sejumlah peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, mengaku diiming-imingi uang Rp 100 juta untuk menghadiri agenda yang digagas beberapa pendiri dan senior partai itu.
Bukan satu orang saja, pengakuan ini sudah diutarakan beberapa peserta KLB Deli Serdang yang dihadirkan oleh DPP Partai Demokrat.
"Soal uang Rp 100 juta ini juga jadi motif menarik peserta dalam KLB abal-abal. Yang tentu ini juga membujuk rayu peserta untuk hadir dan bukan sekadar uang transportasi," kata Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron, dalam konferensi persnya, Jumat (12/3).
"Dan tentu mestinya didalami apa, dari mana, dan uang siapa, yang tentu motif-motif ini akan diterangkan oleh para saksi yang hadir dan tidak hadir dalam KLB abal-abal," lanjutnya.
Seperti cerita yang dibagikan oleh eks Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Rahman Dontili. Dalam video yang diputar saat konpers, Rahman mengakui dirinya hadir dalam KLB kubu Moeldoko.
"Dalam benak saya, karena sebelum saya berangkat diinformasikan sudah di atas 400 ketua DPC yang hadir KLB tersebut. Sehingga saya teriming-imingi juga harus melihat kebenaran itu. Dan setelah kongres dilaksanakan saya melihat itu memang yang hadir saat itu bukan pemilik suara sah," jelas Rahman.
Rahman juga mengakui telah menerima uang Rp 100 juta seperti yang dijanjikan oleh panitia KLB. Namun, melihat KLB yang dilaksanakan ilegal dan tidak sesuai aturan, ia pun akhirnya melaporkan peristiwa ini kepada DPP Demokrat.
"Perlu saya sampaikan, saya juga orang yang memang menerima uang Rp 100 juta. Tapi bukan berarti saya harus diam ketika melihat ketidakbenaran ini. Saya menerima Rp 100 juta tapi enggak bisa diam," tegas dia.
Akan tetapi, dalam video tersebut, Rahman tidak mendetailkan apakah uang Rp 100 juta yang diterimanya itu akhirnya dikembalikan atau tetap dipegangnya.
Ia kemudian mengungkapkan alasan mengapa akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejanggalan KLB Deli Serdang ini kepada DPP Demokrat.
Komentar
Posting Komentar