MANTAN PRESIDEN YUSUF KALLA INGATKAN SERANGAN SUSULAN PASCA BOM MAKASSAR
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengecam aksi bom di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, yang mengakibatkan 14 korban mengalami luka-luka.
Presiden Jokowi telah meminta Polri untuk mengusut tuntas kasus terorisme bom Makassar itu.
Direktur Politik Hukum dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Bambang Gunawan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialiasi pada masyarakat untuk berhati-hati dengan ideologi-idelologi radikal, intoleran yang berujung pada tindakan terorisme.
Baca juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Makassar, Polri Tangkap 13 Terduga Teroris
Kemkominfo, kata dia, memiliki dua fungsi terkait penanganan terorisme, yakni pencegahan melalui berbagai media dan penindakan dengan cara menindak konten yang dianggap menyebarkan paham radikalisme.
"Kominfo melakukan pencegahan dengan cara-cara menumbuhkan kesadaran di tengah masyarakat. Kominfo melakukan sosialisasi agar masyarakat tak terlibat dalam radikalisme dan intoleransi yang berujung pada terorisme," ujarnya pada wartawan, Senin (29/3/2021).
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten terkait ledakan bom Makassar. Kemkominfo juga mengimbau masyarakat tidak terpengaruh berita bohong yang kerap beredar luas di media sosial pascaterjadinya ledakan bom.
"Tujuan dari mereka terorisme adalah menyebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Maka kita harus melawannya, salah satu caranya adalah tidak menyebarkan konten-konten ledakan bom tersebut serta tidak ikut menyebarkan hoaks tentang aksi terorisme ini," tuturnya.
Koordinator IK Hankam Ditjen IKP Kemkominfo, Dikdik Sadaka menambahkan, pihaknya juga akan melakukan penindakan terhadap hasil pengawasan konten-konten negatif yang berbau radikalisme. Sehingga, konten yang cenderung ke arah radikalisme akan diblokir.
"Kami melakukan tindakan bagi konten-konten website yang cenderung ke arah terorisme. Kami memonitor per hari, 24 jam dan saat ada konten-konten yang mencurigakan, berbau radikal, mengajak perpecahan pada bangsa, kami tindak langsung dengan cara diblokir," ujarnya.
Komentar
Posting Komentar